Selasa, 30 September 2014

Penjelasan Teori Atom Bohr

Pengertian Teori Atom Bohr. Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr dapat dibaca pada sub bunyi postulat teori atom Bohr di bawah.

 Teori Atom Bohr
Penjelasan Teori Atom BohrNiels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori atom Niels Bohr.

Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif.

Bunyi Postulat Teori Atom Bohr
Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:
  1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
  2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
  3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya sentrifugal dari gerak elektron.
  4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila elektron berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
  5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.
Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen (Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan foton dengan panjang gelombang 656 nm (cahaya merah).

Kelemahan Teori Atom Bohr
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu:
  1. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui.
  2. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
  3. Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
  4. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
  5. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
  6. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman.

TABEL SISTEM PERIODIK UNSUR KIMIA MODEREN




1


2


3


4


5


6


7


8


9


10


11


12


13


14


15


16


17


18

1
H

2
He

3
Li
4
Be

5
B
6
C
7
N
8
O
9
F
10
Ne

11
Na
12
Mg
13
Al
14
Si
15
P
16
S
17
Cl
18
Ar

19
K
20
Ca
21
Sc
22
Ti
23
V
24
Cr
25
Mn
26
Fe
27
Co
28
Ni
29
Cu
30
Zn
31
Ga
32
Ge
33
As
34
Se
35
Br
36
Kr

37
Rb
38
Sr
39
Y
40
Zr
41
Nb
42
Mo
43
Tc
44
Ru
45
Rh
46
Pd
47
Ag
48
Cd
49
In
50
Sn
51
Sb
52
Te
53
I
54
Xe

55
Cs
56
Ba
57-71 72
Hf
73
Ta
74
W
75
Re
76
Os
77
Ir
78
Pt
79
Au
80
Hg
81
Ti
82
Pb
83
Bi
84
Po
85
At
86
Rn

87
Fr
88
Ra
89-103 104
Rf
105
Db
106
Sg
107
Bh
108
Hs
109
Mt
110
Ds
111
Rg
112
Uub
113
Uut
114
Uuq
115
Uup
116
Uuh
117
Uus
118
Uuo


Lantanoida
57
La
58
Ce
59
Pr
60
Nd
61
Pm
62
Sm
63
Eu
64
Gd
65
Tb
66
Dy
67
Ho
68
E
69
Tm
70
Yb
71
Lu

Aktinoida
89
Ac
90
Th
91
Pa
92
U
93
Np
94
Pu
95
Am
96
Cm
97
Bk
98
Cf
99
Es
100
Fm
101
Md
102
No
103
Lr


H (gas)
Li (padat)
Br (cair)
Rf (tidak diketahui)


Non-logam


Logam Transisi


Logam Tanah Jarang


Halogen


Logam Alkali


Logam Alkali Tanah


Semi Logam


Gas Mulia


TABEL SISTEM PERIODIK UNSUR MODERN

Minggu, 28 September 2014

Hukum Hess Kimia

Pengertian Hukum Hess. Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi akan sama walaupun reaksi tersebut terdiri dari satu langkah atau banyak langkah. Perubahan entalpi tidak dipengaruhi oleh jalannya reaksi, melainkan hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir. Hukum Hess merupakan suatu hubungan kimia fisika yang diusulkan pada tahun 1840 oleh Germain Hess, kimiawan asal Rusia kelahiran Swiss.

Penjelasan Hukum Hess

Hukum Hess mempunyai pemahaman yang sama dengan hukum kekekalan energi, yang juga dipelajari di hukum pertama termodinamika. Hukum Hess dapat digunakan untuk mencari keseluruhan energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan reaksi kimia. Perhatikan diagram berikut:

 Penjelasan Hukum Hess

Diagram di atas menjelaskan bahwa untuk mereaksikan A menjadi D, dapat menempuh jalur B maupun C, dengan perubahan entalpi yang sama (ΔH1 + ΔH2 = ΔH3 + ΔH4).

Jika perubahan kimia terjadi oleh beberapa jalur yang berbeda, perubahan entalpi keseluruhan tetaplah sama. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi merupakan fungsi keadaan. Dengan demikian ΔH untuk reaksi tunggal dapat dihitung dengan:
ΔHreaksi = ∑ ΔHf (produk) - ∑ ΔHf (reaktan)

Jika perubahan entalpi bersih bernilai negatif (ΔH < 0), reaksi tersebut merupakan eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika bernilai positif (ΔH > 0), maka reaksi bersifat endoterm. Entropi mempunyai peran yang penting untuk mencari spontanitas reaksi, karena beberapa reaksi dengan entalpi positif juga bisa bersifat spontan.

Contoh Hukum Hess

Perhatikan diagram berikut:

Hukum Hess

Pada diagram di atas, jelas bahwa jika C (s) + 2H2 (g) + O2 (g) direaksikan menjadi CO2 (g) + 2H2 (g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ. Walaupun terdapat reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan selalu konstan (-483,6 kJ + 90,1 kJ = -393,5 kJ).

Pembahasan Soal Hambatan Listrik Fisika

Pembahasan Soal Fisika SMA. Pembahasan Soal Hambatan Listrik Fisika SMA X. Contoh Soal dan Pembahasan Listrik Arus Searah Materi Fisika kelas 1 SMA. Khusus membahas tentang hambatan pengganti, seri, paralel, campuran seri paralel dan beberapa bentuk hambatan khusus, termasuk rangkaian jembatan Wheatsone.

Soal No. 1
Perhatikan gambar susunan beberapa hambatan listrik berikut ini! Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!


Pembahasan
Rangkaian di atas adalah rangkaian seri murni, sehingga tinggal dijumlahkan saja.
Rp = 2 + 3 + 6 = 11 Ohm

Soal No. 2
Perhatikan gambar susunan tiga hambatan berikut ini!

http://prediksisoal-un.blogspot.com/

Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!

Pembahasan
Rangkaian di atas berupa paralel murni sehingga :



Soal No. 3
10 buah hambatan identik masing-masing sebesar 10 Ω disusun seperti gambar berikut!



Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!

Pembahasan
Seri antara R2 dan R3 , namakan R23 :



Seri antara R4, R5 dan R6 namakan R46 :



Seri antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710



Paralel antara R1, R23, R46 dan R710 menghasilkan RAB:

1/RAB = 1/10 + 1/20 + 1/30 + 1/40
1/RAB = 12/120 + 6/120 + 4/120 + 3/120
RAB = 120 / 25 = 4,8 Ohm


Soal No. 4
10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah identik dan besarnya 120 Ω .



Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaiandi atas!

Pembahasan
Paralel antara R2 dan R3 namakan R23 sebesar 60 Ω
Paralel antara R4 , R5 dan R6 namakan R46 sebesar 40 Ω
Paralel antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710 sebesar 30 Ω
Seri antara R1 , R23 , R46 dan R710 menghasilkan RAB

RAB = 120 + 60 + 40 + 30 = 250 Ω

Soal No. 5
8 buah hambatan dengan nilai masing masing :
R1 = 10 Ω
R2 = 2 Ω
R3 = 3 Ω
R4 = 17 Ω
R5 = 20 Ω
R6 = 20 Ω
R7 = 8 Ω
R8 = 10 Ω



Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas!

Pembahasan
→ Seri R3 dan R4 namakan R34
R34 = R3 + R4 = 3 + 17 = 20 Ω
→ Paralel antara R5 dan R34 namakan R35
R35 = 10 Ω
→ Seri antara R2, R35 dan R7 namakan R27
R27 = 2 + 10 + 8 = 20 Ω
→ Paralel antara R27 dan R6 namakan R276
R276 = 10 Ω
→ Seri antara R1 , R276 dan R8 menghasilkan RAB

RAB = 10 + 10 + 10 = 30 Ω

Soal No. 6
8 buah hambatan indentik masing-masing senilai 10 Ω disusun seperti gambar berikut!



Tentukan hambatan pengganti (hambatan total) antara titik P dan R !

Pembahasan
Karena R2 dan R4 tidak akan di aliri arus listrik / rangkaian terbuka, maka anggap tidak ada.
→ Seri R5 dan R6 :
R56 = 20 Ω
→ Seri R7 dan R8 :
R78 = 20 Ω
→ Paralel R56 dan R78 :
R58 = 10 Ω
→ Seri R1 , R58 dan R3 menghasilkan RPQ :

RPQ = 10 + 10 + 10 = 30 Ω


Soal 7
Diberikan rangkaian seperti gambar dibawah.
Jika R1 = 50 Ω, R2 = 60 Ω, R3 = 40 Ω, R4 = 20 Ω, R5 = 30 Ω
Hitung hambatan pengganti dari rangkaian diatas!

Pembahasan
Pada rangkaian diatas kondisinya adalah:

sehingga R5 tidak bisa dihilangkan begitu saja, harus dimasukkan dalam perhitungan. Solusinya adalah mengganti R1, R4 dan R5 dengan 3 buah hambatan baru sebutlah Ra, Rb dan Rc agar rangkaian diatas bisa diselesaikan secara seri / paralel. Berikut ilustrasi dan rumus transformasinya:
 

sehingga rangkaian yang baru adalah seperti gambar berikut:
dengan
http://prediksisoal-un.blogspot.com/

Langkah berikutnya adalah
seri antara Rb dan R2 didapat : 15 + 60 = 75 Ω
seri antara Rc dan R3 didapat : 6 + 40 = 46 Ω
paralel antara dua hasil diatas

terakhir serikan Rparalel dengan Ra sebagai Rtotal :
 

Dengan demikian didapatkan hambatan pengganti untuk rangkaian jembatan Wheatstone diatas adalah 37,89 Ω.

Soal 8
Berapa nilai kuat arus yang mengalir masuk ke rangkaian listrik berikut ini, jika semua hambatan memiliki nilai yang sama yaitu 12 Ohm dan dipasang sumber tegangan 12 volt?


Pembahasan:
Terlebih dahulu cari hambatan pengganti rangkaian diatas, gunakan rumus berikut:
dengan demikian hambatan total rangkaian adalah
Sehingga nilai kuat arus rangkaian dengan mudah didapat

Soal 9
Perhatikan Gambar dibawah!
 
Misalkan nilai R1 =6 Ω, R2 = 4 Ω, R3 = 2 Ω, R4 =3 Ω dan R5 =9 Ω.
 
Berapakah nilai hambatan pengganti rangkaian diatas?
Untuk soal-soal Fisika SMA biasanya menampilkan tipe soal tentang jembatan Wheatstone hingga level berikut.

Pembahasan
Jika:
maka R5 dianggap tidak ada atau dihilangkan saja karena tidak akan ada arus listrik yang mengalir melalui R5. Pada soal diatas 6 x 2 = 4 x 3 sehingga ketentuan diatas boleh dipakai. Serikan dua hambatan cabang atas, serikan hambatan cabang bawah kemudian paralelkan hasil keduanya. Hasil yang didapat adalah:

http://prediksisoal-un.blogspot.com/

Sabtu, 27 September 2014

Cara Penulisan Tanggal yang Benar dalam Bahasa Inggris

 Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Inggris yang Benar
Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Inggris. Cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris juga harus diperhatikan dengan sangat baik. Ini merupakan suatu hal yang begitu penting dan menjadi aturan yang harus dikuasai oleh siswa. Karena, cara penulisan tanggal digunakan dalam banyak kesempatan mulai dari situasi yang formal hingga situasi santai. Kami memberikan detail cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris melalui tabel-tabel berikut ini. Format penulisan tanggal dibedakan menjadi 6 format dengan dua kategori. Kategori pertama memberikan contoh penulisan tanggal di dalam bahasa Inggris-British, Sementara itu penulisan tanggal yang kedua menggunakan format penulisan Inggris-Amerika.
 
Oke, silakan simak cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris berikut ini. Selamat membaca.

Format
British: Day-Month-Year
American: Month-Day-Year
A
the Twelve of August, 2014
August the Twelve, 2014
B
12th August 2014
August 12th, 2014
C
12 August 2014
August 12, 2014
D
12/4/2014
4/12/2014
E
12/4/14
4/12/14
F
12/04/14
04/12/14

Penulisan Nama Bulan
No.
Nama
Singkatan
1
January
Jan
J
2
February
Feb
F
3
March
Mar
M
4
April
Apr
A
5
May
May
M
6
June
Jun
J
7
July
Jul
J
8
August
Aug
A
9
September
Sep
S
10
October
Oct
O
11
November
Nov
N
12
December
Dec
D
Penulisan Tanggal
1st
first
2nd
second
3rd
third
4th
fourth
5th
fifth
6th
sixth
7th
seventh
8th
eighth
9th
ninth
10th
tenth
11th
eleventh
12th
twelfth
13th
thirteenth
14th
fourteenth
15th
fifteenth
16th
sixteenth
17th
seventeenth
18th
eighteenth
19th
nineteenth
20th
twentieth
21st
twenty-first
22nd
twenty-second
23rd
twenty-third
24th
twenty-fourth
25th
twenty-fifth
26th
twenty-sixth
27th
twenty-seventh
28th
twenty-eighth
29th
twenty-ninth
30th
thirtieth
31st
thirty-first

Setiap format tanggal mulai dari format A hingga F mempunyai arti tersendiri. Penggunaan tanggal tersebut dibedakan berdasarkan formalitas, kesopanan, dan pilihan pribadi masing-masing. Berikut ini akan kami jelaskan beberapa aturan penting di cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris.

Format A

Digunakan dalam suasana yang begitu formal dan rata-rata penggunaanya diterapkan pada undangan pernikahan, sura resmi, dan item-item yang dicetak lainnya.

Format B dan C
Merupakan sebuah format lama yang tetap digunakan dalam rangka menunjukkan kesopanan. Jadi, kalau Anda ingin menggunakan format tanggal yang sopan namun dalam situasi yang tidak terlalu formal pada format A, maka format B dan C dapat menjadi pilihan.

Format D dan E
Ini adalah format pendek yang dapat digunakan pada situasi yang kurang formal. Misalkan, Anda menggunakannya saat ingin menulis memo, surat antar teman akrab, atau surat bisnis yang sifatnya personal.

Format F
Format ini adalah format yang biasa digunakan dalam dokumen resmi atau teknis. Merupakan format yang sulit dibedakan karena bisa digunakan pada halaman yang bersifat resmi atau tidak resmi.

Itulah cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris yang wajib Anda pelajari dengan baik. Semoga berguna bagi Anda semua.

Manfaat Virus Archaebacteria dan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia


Manfaat Virus Archaebacteria dan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia. Berikut admin bagikan Perannan Virus, Archaebacteria dan Eubacteria bagi Kehidupan Manusia. Semoga menambah wawasan bagi adik-adik sekalian.

1. Virus
Virus dapat dimanfaatkan dalam bidang rekayasa genetika maupun penelitian. Sebagai contoh, virus digunakan untuk memproduksi interferon dan vaksin. Sebagian besar virus dapat mengakibatkan penyakit. Beberapa penyakit yang disebabkan virus sebagai berikut.
Pada tumbuhan: mosaik (bercak-bercak kuning pada daun tembakau) disebabkan oleh Tobacco Mozaik Virus (TMV)
Pada hewan: New Castle Disease (NCD) sering disebut tetelo atau cekak, menyerang saraf ternak unggas.
Pada manusia: AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), disebakan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) pada sel darah putih.
2. Archaebacteria dan Eubacteria
Monera terbagi menjadi dua filum, yaitu Archaebacteria (Archae) dan Eubacteria (Bacteria). Ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria yaitu bersifat prokariotik, nukleusnya berupa satu molekul DNA, uniseluler dan mikrokopis. Struktur tubuh Archaebacteria dan Eubacteria terdiri atas lapisan lendir, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, kromosom, dan ribosom. Archaebacteria dan Eubacteria berkembang biak dengan pembelahan biner, pembentukan tunas, dan fragmentasi. Archaebacteria dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Methanogen, Halofil ekstrem, dan Thermoasidofil. Sementara itu, Eubacteria dibagi menjai empat kelompok yaitu Cyanobacteria, bakteri kemoautotrof, bakteri penambat nitrogen dan Spirochaeta.

Peranan Monera dalam kehidupan sebagai berikut.
1. Penghasil antibiotik
Streptomyces griceus menghasilkan streptomisin
streptomyces venezuelae menghasilkan kloramfenikol.

2. Penghasil bahan pangan
Acetobacter aceti digunakan dalam pembuatan asam cuka.
Lactobacillus bulgaricus digunakan dalam pembuatan yoghurt.
Acetobacter xylinum digunakan dalam pembuatan nata de coco.

3. Pengikat nitrogen bebas
Rhizobium Leguminosarum
Rhizobium Radicicola
Azotobacter
Clostridium pasteurianum

Rhizobium Leguminosarum dan Rhizobium Radicicola bersimbiosis dengan tanaman Legunimosae. Sementara itu Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, dan Clostridium pasteurianum hidup secara bebas

Beberapa jenis anggota Monera dapat menimbulkan penyakit berikut.
1. Pada hewan
Bacillus anthracis: Antraks pada hewan ternak
Balantidium coli: bengkak pada rahang sapi

2. Pada tumbuhan
Xanthomonas citri: kanker pada batang jeruk
Erwinia Tracheiphila: penyakit busuk daun pada labu

3. Pada manusia
Salmonella thyposa: penyakit tipus
Mycobacterium tuberculosis: penyakit TBC
Treponema pallidum: Penyakit sifilis
Shigella dysentriae: penyakit disentri
Diplococcus pneumoniae: penyakit radang paru-paru

CONTOH SOAL PENYETARAAN REAKSI REDOKS

(Contoh Soal reaksi Redoks dengan Bilangan Oksidasi & Metode Setengah Reaksi)
 
1.METODE BILANGAN OKSIDASI
Langkah-langkah penyetaraan reaksi dengan metode Bilangan Oksidasi, yaitu :
  1. Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap unsur
  2. Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai
  3. Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
  4. Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberikan koefisien yang sesuai
  5. Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur yang lain
Contoh soal Reaksi Redoks dengan Bilangan Oksidasi


2 .METODE SETENGAH REAKSI (ION ELEKTRON)
Langkah-langkah penyetaraan reaksi dengan Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron), yaitu:
  1. Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja
  2. Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
  3. Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom hydrogen (H) dan oksigen (O)
  4. Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul H2O ke ruas yang kekurangan oksigen
  5. Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang kekurangan atom H
  6. Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang memiliki muatan lebih positif
  7. Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi dan oksidasi
  8. Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi redoks yang utuh
  9. Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
CONTOH SOAL PENYETARAAN DENGAN ION ELEKTRON
 Metode Setengan Reaksi (Ion Elektron)
 Metode Setengan Reaksi

Enzim, Fungsi Dan Sifat-Sifatnya

Enzim, Fungsi Enzim Dan Sifat-Sifatnya. Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.

Cara Kerja Enzim

Enzim berfungsi menurunkan energi aktivasi.

Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, dan bagian non protein disebut kofaktor. Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang berupa bahan organik, misalkan vitamin B (B1, B2).

Sifat-sifat enzim
Sebagai suatu bahan yang penting dalam metabolisme, enzim memiliki sifat-sebagai berikut:
  • kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat
  • enzim bekerja pada suhu tertentu
  • enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
  • kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat memecah substrat juga dapat membentuk substrat dari penyusunnya
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kerja enzim di antaranya adalah:
  • suhu
  • derajat keasaman (pH)
  • konsentrasi enzim
  • jenis substrat
  • penimbunan hasil akhir
  • pengaruh aktivator/penggiat
  • pengaruh inhibitor/penghambat
Cara kerja enzim
Enzim
Enzim bekerja berdasar prinsip ‘kunci dan anak kunci’ (lock and key). Pada salah satu sisi enzim terdapat tempat aktif yang memiliki bentuk yang dapat berpasangan tepat sama dengan bentuk permukaan substrat. Akibatnya satu enzim hanya dapat digunakan untuk satu jenis substrat.

Contoh enzim yang sering digunakan sebagai materi praktikum adalah enzim katalase. Enzim ini banyak terdapat pada organel peroksisom dan berfungsi memecah peroksida (H2O2) yang bersifat toksik menjadi H2O dan O2.

Fotosintesis (Anabolisme)

Biologi Fotosintesis. Anabolisme disebut juga sintesis, merupakan proses penyusunan bahan anorganik menjadi bahan organik. Dalam peristiwa ini diperlukan masukan energi (reaksi endergonik). Contoh dari anabolisme adalah proses fotosintesis yang berlangsung dalam kloroplas.

Kloroplas
 Fotosintesis
Kloroplas merupakan organel yang hanya didapati pada tumbuhan hijau. Organel ini memiliki membran rangkap dua, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam memiliki bentuk perluasan yang disebut lamela. Pada lamela terdapat modifikasi membran yang menyerupai tumpukan koin yang disebut grana. Setiap grana disusun oleh thilakoid. Pada thilakoid tersebut terdapat pigmen fotosintetik. Semua ruang bagian dalam kloroplas berisi cairan yang disebut stroma.

Fotosintesis
Reaksi fotosintesis juga merupakan reaksi redoks. Proses ini berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. 

1. Reaksi Terang/Light Reaction/Reaksi Hill 
Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang memerlukan cahaya. Proses yang berlangsung pada thilakoid ini memerlukan bahan:  H2O, akseptor elektron berupa NADP (nikotinamida adenin dinukleotida fosfat) dan pigmen fotosintetik.

Pigmen fotosintetik yang terdapat dalam thilakoid ada tiga macam:
– klorofil a, disebut juga photosystem I/photosystem 700
– klorofil b, disebut juga photosystem II/photosystem 680
– karotenoid (disebut juga pigmen antena), terdiri dari karoten dan xantofil

Peristiwa yang berlangsung pada reaksi terang adalah sebagai berikut: bila P700 menerima cahaya, elektronnya akan tereksitasi sehingga elektron lepas dari P700 dan diterima oleh feredoxin (akseptor primer). Feredoxin memberikan elektron pada NADP sehingga tereduksi menjadi NADPH. Karena P700 kehilangan elektron ia memperoleh gantinya dari P680.

Bila P680 menerima cahaya, elektronnya tereksitasi sehingga lepas dan diterima oleh akseptor primer. Elektron berjalan dari akseptor primer ke sitokrom dan akhirnya ke P700. Saat elektron berpindah dari sitokrom ke P700 dilepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. P680 yang kehilangan elektron memperoleh ganti dari dari proses fotolisis air.

Anabolisme (Fotosintesis)
Keseluruhan perjalanan elektron tersebut disebut siklus non siklis, karena elektron berjalan dari H2O dan akhirnya diterima NADP. Bentuk lain dari lintasan elektron adalah siklus siklis. Siklus ini  bermula dari P700 yang menerima cahaya, elektron yang lepas diterima feredoksin tetapi tidak diberikan ke NADP melainkan ke sitokrom, lalu kembali ke P700. Saat elektron berjalan dari sitokrom ke P700 dihasilkan energi yang digunakan untuk membentuk  ATP.Dari keterangan di atas dapat diketahui ada tiga bahan yang dihasilkan saat reaksi terang, yaitu: NADPH, ATP, dan O2. Dua yang pertama digunakan sebagai bahan untuk terlaksananya reaksi gelap. 

2. Reaksi Gelap/Dark Reaction/Siklus Calvin-Benson
Proses Fotosintesis
Reaksi gelap merupakan tahap fotosintesis yang tidak memerlukan cahaya. Proses yang berlangsung pada stroma ini memerlukan bahan yang dibentuk pada reaksi terang yaitu NADPH dan ATP, serta CO2 dari udara. Reaksi dimulai dari pengikatan CO2 oleh ribulosa difosfat (RDP) dan pada akhir siklus dibentuk fosfogliseraldehid (PGAL) yang kemudian diubah menjadi glukosa (lihat bagan di atas).